TERRIFIC TEMPE
Meski sering
mendapatkan label sebagai makanan rakyat
yang murah meriah, tempe sesungguhnya makanan sehat, bahkan digolongkan kedalam
functional food- makanan yang berfungsi sebagai obat, yang banyak dikagumi
bangsa lain.
Jepang tercatat sebagai
bangsa yang serius mengembangkan tempa, bahkan mematenkan olahan burger tempe
yang sudah tentu teknik pembuatan tempenya diintip dari kita. Jepang mulai
bersemangat menggarap tempe saat terjadi wabah diare akibat E.coli 0-175 yang
memakan korban jiwa anak- anak pada tahun 1996.
Keseriusan jepang
terlihat dalam The Book Of Tempeh, tulisan William Surtleft da Akiko Aoujaga
yang lengkap mgupas pembuatan dan manfaat tempe dengan latar belakang budaya
Indonesia, terutama Jawa (Kompas, GM Sudharta).
Sementara Jerman sudah
mengembangkan tempe generasi 3, yaitu tempe diolah menjadi isolaso Suproksida
desmutase untuk mencegah penuaan dini dan degeneratif lainnya.
SEJARAH TEMPE
Penyebaran kedelai
secara meluas di jawa dimulai pada abad ke- 19.
Tempe merupakan makanan
asli Jawa yang berkembang pada sbsd ke- 19 untuk mengatasi kenaikan jumlah
penduduk yang amat tinggi, sementara wilayah hutan semakin kecil. Sementara
pada saat itu model tanampaksa menyebabkan orang tidak bisa berburu, berternak,
maupun memancing, sehingga makan orang Jawa sedikit mengandung daging. Kondisi
ini memacu munculnya tempe yang tidak lepas dengan produksi tahu di Jawa.
Penemuan temoe sebenarnya diperolah secara kebetulan.
Catatan tertua tentang
tempe dimuat dalam Encyclopaedia van Nederlandsch Indie, 1922 yang mencatat
tempe sebagai “ kue yang terbuat dari kacang kedelai melalui proses peragian
dan merupakan makanan kerakyatan (volk’s voedsel)”.
Sumber kompas 1 januari
2000. Tempe, Sumbangan Jawa Untuk Dunia.Oleh Dr. Onghokham.
Protein nabati ini memiliki banyak kelebihan dibanding
sumber protein lainnya. Kajian asosiasi tempe di Jepang menyatakn kandungan
gizi tempe tak kalah dari daging sapi.
·
Tinggi
serat , yang dibutuhkan untuk kesehatan saluran pencernaan
·
Mudah
dicerna, karena proses fremantasi tempe membuat kedelai lebih lembut karena
enzim yang dihasilkan ragi telah mencerna nutrisi dalam kedelai.
·
Baik untuk pola makan rendah garam, aman
dikonsumsi orang yang harus mengurangi garam.
·
Mengandung antibiotika alami, yang
diproduksimoleh jamur Rhizopus yang dapat melawan sejumlah organisme merugikan,
dan menghindari disenti jika dikonsumsi setiap hari.
·
Ramah bagi diabetes, karena protein dan
serat dalam tempe dapat mencegah kenaikan gula darah dan menjaga kadar gula
darah tetap tekontrol.
·
Genestein fitoestrogen dalam tempe dapat
mencegah kanker prostatdan payudara (penelitian Universitas North Calorina,
AS).
·
Memiliki kandungan vitamin B12 yang
biasanya terdapat pada sumber pangan hewani.
Penelitian tempe masih
dikembangkan di Indonesia meskipun jauh dibanding negara lain. Kita dapat
menikmati jus tempe yang dihasilkan LIPI, ataupun tempe kaleng yang
dikembangkan BPPT.
Nahhh...
terbuktikan TEMPE merupakan makanan merakyat tetapi bukan makanan murahan... :)
source : Respect Magz